Siapa Sangka Jam Tangan Pertama Bukan untuk Dilihat, Tapi untuk Dicium?
Ketika kita membayangkan jam tangan, yang terlintas di pikiran adalah perangkat presisi yang menghiasi pergelangan tangan kita. Namun, tahukah Anda bahwa jam tangan pertama di dunia jauh dari kesan modern yang kita kenal sekarang?
Peter Henlein: Sang Penemu Jam Tangan Pomander
Pria yang dianggap sebagai penemu jam tangan pertama adalah Peter Henlein, seorang tukang kunci dari Nuremberg, Jerman. Pada awal abad ke-16, Henlein berhasil menciptakan jam mekanik portabel yang sangat kecil. Namun, bentuknya sangat berbeda dengan jam tangan yang kita kenakan sehari-hari.
Jam tangan ciptaan Henlein ini lebih mirip dengan liontin atau aksesori yang digantungkan pada pakaian. Ia dikenal dengan nama “jam tangan pomander”. Pomander sendiri adalah wadah kecil berisi bahan harum yang digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap. Jadi, selain berfungsi sebagai penunjuk waktu, jam tangan pomander juga berfungsi sebagai pengharum ruangan.
Mengapa Jam Tangan Pomander Populer?
Jam tangan pomander sangat populer di kalangan bangsawan pada masanya. Beberapa alasannya antara lain:
- Status Sosial: Memiliki jam tangan pomander dianggap sebagai simbol status sosial yang tinggi.
- Fungsionalitas: Selain sebagai penunjuk waktu dan pengharum, jam tangan pomander juga seringkali dihiasi dengan permata dan ukiran yang indah.
- Portabilitas: Ukurannya yang kecil membuat jam tangan pomander mudah dibawa ke mana saja.
Perkembangan Jam Tangan dari Masa ke Masa
Seiring berjalannya waktu, desain jam tangan terus mengalami perkembangan. Dari jam tangan pomander yang sederhana, lambat laun muncul berbagai inovasi seperti:
- Jam Saku: Jam saku menjadi populer pada abad ke-17 dan 18.
- Jam Tangan Modern: Baru pada abad ke-20, jam tangan mulai dirancang khusus untuk dipakai di pergelangan tangan seperti yang kita kenal sekarang.
Sejarah jam tangan mengajarkan kita bahwa teknologi dan mode selalu berjalan beriringan. Jam tangan yang awalnya hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, kini telah menjadi simbol status, fashion, dan bahkan teknologi canggih.